Hingga kini, perekam serangan Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, masih misterius.
VIVAnews - Tragedi serangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banteng, menyisakan sejumlah kejanggalan. Salah satunya adalah orang yang mengambil gambar peristiwa amuk massa pada Minggu 6 Februari 2011 lalu.
Video penyerangan yang menewaskan tiga jemaah Ahmadiyah itu juga diunggah di Youtube. Ada banyak versi video penyerangan yang diunggah melalui beberapa akun berbeda.
Dalam video itu terlihat, si pengambil gambar terlihat leluasa merekam peristiwa itu dari berbagai sudut. Bahkan, di tengah kondisi yang sangat berbahaya itu, si perekam berada dalam kondisi aman. Si perekam juga sudah berada di lokasi saat serangan itu berlangsung.
Polisi kini sudah mempunyai gambar si perekam peristiwa brutal itu. Dalam foto ditampilkan, perekam bentrokan itu menggunakan topi rimba, berkacamata hitam, membawa tas punggung, dan menggunakan kamera genggam lengkap dengan tripod.
Siapa orang itu? Belum diketahui. Berikut
Soal video itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam mengatakan belum diketahui siapa pengambil dan pengunggahnya ke Internet. Polisi juga tidak akan memeriksanya.
"Ya tidaklah, nanti dia tidak mau upload lagi, dong," kata Anton di Mabes Polri, Kamis, 10 Februari 2011. Video itu digunakan polisi untuk menemukan pelaku kerusuhan lainnya. "Iya itu jadi bahan masukan Irwasum dan Bareskrim," kata dia.
Di video tersebut, trlihat ada sejumlah kejanggalan. Sejumlah penyerang terlihat mengenakan pita berwarna biru.
Dalam kasus ini polisi baru menetapkan dua tersangka. Satu diantaranya sudah ditahan sejak Rabu, 9 Februari kemarin.
Tersangka yang ditahan itu berinisial U. Yang lain, K alias A belum ditahan. Alasannya masih akan dilengkapi alat buktinya sehingga belum dilakukan penahanan.
Dari tersangka U, polisi menemukan sejumlah senjata seperti clurit dan tombak. "Nanti jumlahnya saya akan konfirmasi. Tidak ada senjata api," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Boy Rafli Amar, kemarin. (umi)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment