Saturday, April 16, 2011

30 Paku Nancap di Tubuh Kapolresta

Bom Bunuh Diri Pertama di Masjid

CIREBON-Kapolres Cirebon Kota AKBP Herukoco mengalami luka paling parah di antara 28 korban bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra, Kompleks Mapolres Kota Cirebon, kemarin (15/4). Banyak serpihan logam besi ditemukan di tubuhnya. Karena itu, dia harus menjalani operasi besar di RS Pertamina Cirebon.

Sesaat setelah Herukoco tiba di Unit Gawat Darurat (UGD), beberapa dokter dan perawat memberikan pertolongan pertama dengan membersihkan luka di sekujur tubuh Kapolres Cirebon Kota. “Pada waktu datang, Pak Kapolres dalam keadaan sadar dan stabil. Kami melihat banyak luka robek akibat benda logam yang menancap di bagian punggung, lengan, tangan dan kepala. Kemudian, tim dokter melakukan penanganan,” jelas Direktur RSU Pertamina dr Zaenal A. kemarin.

Tim dokter juga sudah mencabut dan mengambil benda logam berupa paku, baut dan serpihan besi yang menancap di kulit punggung belakang, tangan, dan kepala Herukoco. “Paku 2 inci kami ambil dari kepala sebanyak dua buah, dari punggung lima buah. Kalau sisanya, banyak baut di punggung Kapolresta.

Saya tidak menghitung karena banyak,” katanya.
Tapi dari hasil observasi diketahui ada 30 benda dari serpihan bom yang sudah berkarat menempel di tubuh Herukoco.

Dia menuturkan, benda-benda logam yang menancap di tubuh Kapolres Cirebon Kota AKBP Herukoco itu kebanyakan sudah karatan. Selain membersihkan dan mencabut benda logam di tubuh Kapolres Cirebon Kota, tim dokter memberikan obat. “Kami sudah memberikan obat antiinfeksi kepada Kapolres,” katanya.

Untuk memaksimalkan operasi pembersihan logam dalam tubuh Herukoco, pihak RS Pertamina membentuk tim dokter untuk operasi. “Operasi” dilakukan oleh tiga dokter. Salah seorang di antaranya, dokter saraf. Kami mengharapkan operasi berjalan lancar dan berhasil,” ujarnya.

Menurut salah seorang anggota Polres Cirebon Kota Aiptu Dani, saat ledakan bom bunuh diri itu, dirinya berada di masjid mapolresta. “Waktu itu mau salat Jumat. Setelah takbir pertama, saya mendengar suara ledakan keras di tengah masjid. Saya awalnya mengira itu korsleting listrik.

Ternyata saya melihat di dalam masjid keluar asap besar. Saya sadar, ini bukan korsleting listrik. Makanya saya segera menjauhi masjid. Tapi, saya lihat dari pintu samping keluar, Kapolresta dalam keadaan sempoyongan dengan tubuh penuh luka,” tuturnya.

Melihat pimpinannya terluka, niat Aiptu Dani ingin kabur batal. Bahkan, dia kembali ke masjid untuk menolong pimpinannya. “Saya kembali ke masjid dan menolong Kapolresta bersama anggota Brigadir Rohimi. Kemudian, saya membawa Kapolres ke rumah sakit,” jelasnya.

Kapolri Jenderal Pol Timor Pradopo sesaat setelah membesuk Herukoco di rumah sakit mengungkapkan bahwa pihaknya sangat perihatin dengan kejadian tersebut. “Terus terang kami prihatin. Tadi saya melihat kondisi Kapolres sedang menjalani operasi oleh tim dokter. Jadi saya belum tahu secara pasti kondisi Kapolres. Kami berharap operasi berjalan baik dan lancar,” katanya

0 comments:

Post a Comment