Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai fungsi pers sebagai kontrol terhadap penguasa saat ini sudah berjalan. Jika dahulu pers dibungkam untuk tunduk dengan penguasa, kini hal seperti itu sudah tidak bisa dilakukan.
"Dulu pers takut terhadap penguasa. Sekarang saya tidak tahu, mungkin penguasa takut kepada pers," ujar SBY sambil bercanda dalam acara Ulang tahun Majalah Tempo ke-40 di Hotel Four Season Kuningan, Jakartas Selatan, Rabu (9/3/2011). Mendengar ucapan SBY hadirin langsung tertawa.
SBY hadir tanpa didampingi Ibu Ani Yudhoyono. Menkokesra Agung Laksono, Menkominfo Tifatul Sembiring, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie dan Menko Polhukam Djoko Suyanto tampak hadir dalam acara ini.
Menurut SBY, saat ini kekuasaan yang sudah diembannya selama dua periode tidak sangat kuat. Kekuasaan presiden yang ramping ditambah kontrol dari media yang ketat membuat dirinya tidak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan.
"Saya bersyukur saat ini kekuasaan presiden tidak sangat kuat, presiden siapapun tidak akan tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan," kata SBY yang mengenakan batik lengan panjang tersebut.
Sadar dengan posisinya sebagai orang nomor satu di republik ini, SBY mewanti-wanti agar amanat yang sudah diberikan rakyat kepadanya tidak digunakan untuk melakukan korupsi.
"Kekuasaan itu sangat rentan dengan korupsi, sehingga presiden pun mewanti-wanti agar dirinya tidak tergoda untuk melakukan korupsi," tandasnya.
Dalam acara ini juga diberikan penghargaan seumur hidup 'lifetime achievement' kepada mantan Gubernur Ali Sadikin yang dianggap berjasa atas berdirinya Koran Tempo.
Para pengunjung dihibur dengan penampilan Slank, Rossa dan monolog Butet Kartaredjasa.
0 comments:
Post a Comment