Wednesday, April 20, 2011

Jasad Syarif Sang Bom Bunuh Diri Di Tolak

Abdul Ghoifur pasrah. "Saya juga menyalahkan anak saya, ikut aliran sesat, Dajjal."

Kepolisian akhirnya mengizinkan jasad bomber bunuh diri di Masjid Az Dzikra, kompleks Mapolresta Cirebon, Muchamad Syarif, dibawa pulang oleh keluarganya.

Namun, ayah Syarif, Abdul Ghofur mengaku tidak tahu kapan jasad itu akan diambil. Untuk diketahui, pihak keluarga Syarif di Jakarta diwakili oleh ibu dan adiknya. "Secepatnya lebih baik, saya sudah capek," kata Abdul Ghofur saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 20 April 2011.

Pria 66 tahun itu juga mengaku belum ada kepastian di mana putranya itu akan dikubur. Awalnya, keluarga menghendaki Syarif dimakamkan di pemakaman kompleks pemakaman keluarga keraton, Gunung Jati, Cirebon.

"Tapi tidak diterima, padahal kita keturunan keraton, bapak dan ibu saya itu keturunan Keraton Kanoman dan Kasepuhan, sejak jaman Belanda," tambah dia.

Terkait penolakan tersebut, Ghofur mengaku pasrah. "Saya juga menyalahkan anak saya, ikut aliran sesat, Dajjal," kata dia. Lalu, di mana Syarif akan dikubur? "Jadi itu terserah besok. Mungkin dititipkan di kamar mayat rumah sakit Gunung Jati dulu, nggak tahu nanti," kata Ghofur.

Penolakan terhadap jasad Syarif tak hanya diutarakan warga melalui spanduk-spanduk yang dipasang di jalanan. Sultan Kanoman Cirebon (versi surat wasiat) Saladin, juga secara langsung menolaknya.

"Perilakunya kurang baik dan tidak mencerminkan kepribadian positif, kami jelas-jelas menolak yang bersangkutan untuk dimakamkan di kompleks pemakaman Gunung Jati," kata Saladin, seperti dikabarkan tvOne, Rabu sore. Saladin juga menolak jika jenazah pria 32 tahun itu disalatkan di masjid Agung Keraton Kanoman.

Sebelumnya, Juru Bicara Keraton Kanoman (pendukung Sultan Emirudin), Ratu Arimbi Nurtina mengatakan, mengatakan, secara silsilah Syarif tidak terdaftar dalam keluarga keraton (KK), meski ia putra Sri Mulat -- yang keturunan bangsawan.

Ibu Syarif, Sri Mulat, merupakan generasi keenam dari Sultan Imanudin dan bergelar Ratu. Dia terdaftar sebagai anggota Keraton Kanoman pada 2007 dan mendapat pengakuan silsilah. Namun begitu, kata adik kandung Sultan Kanoman Cirebon ini, silsilah dia sangat jauh, karena sejak keluar dari keraton sudah hidup sendiri.

0 comments:

Post a Comment