Thursday, February 10, 2011

Arif Digiring ke Mabes Polri dengan 'Pengawalan' Superketat

Jakarta - Perekam penyerangan jemaat Ahmadiyah, Arif, menjadi orang penting hari ini. Maklum, karyanya diharapkan menguak misteri rusuh massa di Cikeusik, Pandeglang. Alhasil saat dibawa ke Mabes Polri dia mendapat "pengawalan" superketat.

Pengawalan itu bukan dari polisi, melainkan dari para pekerja HAM. Arif dibawa ke Mabes Polri sekitar pukul 11.00 WIB dengan Toyota Kijang Innova hitam. Dia didampingi 5 komisioner Komnas HAM, pihak keamanan Komnas HAM, dan pengacaranya Nurkholish dari LBH Jakarta. Ada juga aktivis Kontras.

"Saksi A tidak akan bersaksi di Komnas HAM karena alasan keamanan. A akan memberikan keterangan di Mabes Polri," ujar Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh di kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/2/2011).

Arif mengenakan topi biru, kemeja coklat, jaket coklat, dan kacamata hitam. Wajahnya terus menunduk ke bawah dan tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan. Wartawan tidak mampu melihat wajahnya dengan jelas.

Rencananya Arif akan di-BAP sebagai saksi di Mabes Polri. Setelah itu dia akan memberikan keterangan pers. Karena posisinya yang sensitif, Komnas HAM meminta agar nama perekam itu tidak ditulis lengkap dan gambar wajahnya diblur.

0 comments:

Post a Comment